Programmatic advertising adalah aktivitas melakukan online
advertising yang dilakukan secara automatis. login ke dashboard, create
new campaign, tentukan budget total, daily budget, tentukan profile
audience, upload materi creative banner, set harga penawaran dan klik
tombol eksekusi. dan campaign pun berjalan. report bisa dilihat secara
realtime. Berbeda dengan jaman dahulu , digital campaign melalui tahapan
kurang lebih sebagai berikut,
(1) menghubungi top publisher, adnetwork, portal , online news media.
(2) melakukan negoisasi harga
(3) mengirimkan purchase order ke banyak vendor publisher/adnetwork/portal, tidak lupa mengirmkan materi / creative banner juga
(4) campaign dijalankan
(5) meminta report berkala ke masing-masing vendor
(6) melakukan evaluasi kinerja campaign
pada programmatic advertising, tugas panjang dan repetitive ini diambil
oleh aplikasi komputer, apakah ada masalah dari automasi seperti ini?
Improve
Digital dan Far Partner melakukan riset study di UK untuk menyajikan
bagaimana pandangan programmatic buying dan RTB advertising dari sudut
pandang publihser dan agency.
Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut
Dari sisi media publisher:
Media online / publisher memilik ruang / space iklan yang ditawarkan kepada advertiser,
(1) Direct sales / Premium Advertiser: Ruang iklan yang dibeli langsung
oleh advertiser. Publisher/online media memasang harga tinggi untuk
iklan premium ini
(2) Remnant Inventory: Ruangan / space iklan yang belum terjual ,
kemudian digunakan untuk pemasangan iklan melalui adexchange atau
adnetwork. Padajenis iklan ini, pemilik media/publisher tidak
berhubungan langsung dengan pemasang iklan, semua diatur melalui
Programmatic Selling
permasalahan yang timbul, porsi iklan pada direct sales / penjualan
langsung mengalami penurunan, karena Advertiser lebih menyukai
pemasangan iklan melalui remnant inventory.
pertanyaan diajukan pada survey: “Bagaimana kamu melihat penjualan iklan pada media online di masa depan ?”
Pertanyaan ini diajukan kepada
89 % pemilik media yang menyediakan ruang iklan secara direct/langsung dan programmatic
11 % pemilik media yang menggantungkan penjualan ruang iklan secara programmatic
dari golongan 89%
menyatakan ini (programmatic) adalah sesuatu yang baru bagi kami,
inventory kami dipisah menjadi 2 jenis, standard display untuk
programmatic dan direct sales untuk partnership besar, solusi pemasangan
iklan berdasarkan pembelian, solusi pemasangan iklan dan pemasangan
iklan dengan format khusus yang berdampak
besar.
dari golongan 11%
saya melihatnya akan menjadi full programatic, bagaimanapun juga
sebenarnya kami tidak setuju , kami merasa terancam dengan programmatic,
karena programmatic seperti kanibal, menggerus pendapatan yang biasa didapat dari direct sales
Unlocked potential: Potensi yang masih tersembunyi
Banyak publisher yang beranggapan bahwa iklan yang terjual secara
programmatic hanya sekedar penyelamat revenue mereka, prinsipnya
daripada nggak ada yang beli iklan diwebsite secara direct, maka
digunakalah remnant inventory. Walaupun publisher menggunakan SSP
(supply side platform), Publisher umumnya belum sepenuhnya terlibat
optimasi SSP untuk meningkatkan pendapatan mereka. Diluar issue ini
adalah concern publisher tersebut untuk menyelamatkan brand mereka dari
kesan `murahan` (karena nilai harga iklan programmatic yang lebih rendah
dibandingkan nilai harga iklan pada direct sales). intinya publisher
menanggap iklan remnant yang mereka gunakan hanyalah ruang iklan sisa
(ruang iklan yang tidak terjual pada direct sales). Padahal ada sisi
kesempatan brand publisher tersebut dapat lebih `terkenal/tumbuh` bila
melihat jumlah advertiser yang dapat mengenali mereka dari daftar
kemunculan banner advertiser tersebut pada halaman suatu publisher
Old habits die hard: kebiasaan lama akan mati
Banyak publisher yang memiliki inventory yang terjual secara eksklusif
didapat dari penjualan langsung. Mereka/publihser bahkan belum pernah
merasakan platform trading, publisher tersebut mungkin belum tahu,
bagaimana mudahnya advertiser tersebut dapat melakukan online placement
secara lebih mudah, cepat dan jangkauan lebih luas. Sejumlah publisher
belum memiliki strategi untuk menaikkan nilai inventory mereka secara
programmatic. Ketidak-mau`an dari sisi publisher untuk berubah dan
diperburuk oleh kurangnya sumberdaya dan skill dalam perusahan tersebut
untuk mempelajari arah pergerakan dinamika industri online advertiser.
Lack of standardisation in programmatic has a clear impact on market growth:
Kurangnya/terbatasnya standarisasi pada programmatic punya dampak jelas pada pertumbuhan pasar.
saat ini, masing-masing penyedia jasa iklan programmatic memiliki standarisasi berbeda-beda dalam menggali data user/pengunjung.
cukup menyulitkan bagi publisher untuk menyajikan data dalam format sama untuk masing-masing provider. konsekuensinya,
tahapan test dan pembelajaran harus dilakukan lebih dulu, akibat dari hal ini tumbuh sekelompok publisher menggunakan metode A,
sekelompok lain menggunakan metode B. Akibatnya terjadilah market(sekelompok publisher) yang terpecah-pecah.
Kesempatan bagi publisher dari sisi advertser atau agency sebagai pengguna jasa publisher melalui cara programmatic
ada kesenjangan dan tantangan yang jelas antara demand / permintaan akan konten dan audience berkualitas dengan pasokan supply
yang dirasa mengalami kekurangan.
Advertiser selalu menginginkan brand mereka diasosiasikan dengan audience dan websites yang tepat, dengan programmatic,
hal ini seringkali menjadi masalah, dan agency sebagai pihak yang
menjalankan iklan amat sangat khawatir dengan penempatan iklan
programatic yang diluar kontrol mereka.
contoh kasus seringkali terjadi ketika iklan suatu brand muncul
diwebsite yang tidak mereka kehendaki, akan tetapi dengan programmatic
hal ini terjadi karena mungkin saja pengunjung tersebut dianggap `match` dengan algorithma programmatic tersebut.
Kesimpulan : Peluang publisher untuk menjembatani kesenjangan
Survey ini menunjukkan bahwa ada permintaan tinggi akan kualitas situs
dan audiences, publisher adalah tempat terbaik bagi penyaluran iklan
langsung.
agar publiser dapat memanfaatkan programmatic secara effektif dan aman
sesuai kebutuhan pasar, 2 kunci pengembangan yang perlu ada
1. Market/pasar butuh untuk membangun tools dan standarisasi yang
meyakinkan publisher dan market secara umum bahwa publisher dapat
menjual inventory secara transparant pada rate harga yang
berkesinambungan
2. Publisher perlu mengadopsi pendekatan strategic pada programmatic
market karena hal ini dapat membantu mereka menyediakan inventory, tapi
juga yakin akan kualitas data pengunjung , publisher dapat mengkontrol
aliran iklan yang masuk. berita baiknya adalah tahap membangun
marketplace.
publisher sedang bertransisi dari pendekatan remnant ke dalam pendekatan private market place trading.
pengertian sederhananya, Private marketplace trading adalah sekelompok
situs/portal/publisher yang bersekutu menjadi satu kelompok besar,
menyediakan
platform advertising services secara programmatic, dan Advertiser yang
menggunakan jasa platform ini dapat melakukan pembelian iklan secara
programmatic.
oleh karena terbatasnya publisher. Maka jaminan kualitas konten dan audience dapat lebih terkontrol.
Ecommers
Sabtu, 03 Mei 2014
Metode webvertising
6 metode webvertising
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet.
Ada 2 jenis banner :
1. Keyword Banner
Keyword Banner muncul ketika dilakukan query atas satu kata pembuka dari search engine.
2. Random Banner
Random banner muncul secara acak.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian
para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage
situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada
setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. URL (Uniform Resource Locator)
Rangkaian karakter menurut standar format tertentu, yang digunakan untuk menunjukan alamat suatu situs.
Setiap orang bisa mendaftarkan URL-nya di search engine tertentu.
e. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan
sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
f . Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan
mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet.
Ada 2 jenis banner :
1. Keyword Banner
Keyword Banner muncul ketika dilakukan query atas satu kata pembuka dari search engine.
2. Random Banner
Random banner muncul secara acak.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian
para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage
situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada
setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. URL (Uniform Resource Locator)
Rangkaian karakter menurut standar format tertentu, yang digunakan untuk menunjukan alamat suatu situs.
Setiap orang bisa mendaftarkan URL-nya di search engine tertentu.
e. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan
sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
f . Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan
mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
Permasalahan E-Tailing
Permasalahan E-Tailing
1. Profitability
· Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam ukuran dan skala mencari keuntungan.
· Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas
· Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan hidup keuangan
2. Manage New Risk Exposure
· Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan lokal dan peraturan local
· Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih
· Perusahaan global berhadapan dengan banyak perspektif budaya
3. Branding
Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja yang berlebihan
4. Starting with insufficient funds
Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup
5. Keep In Interesting
· Design yang Statis akan mati
Web Site yang Dinamis dengan informasi database yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari customer
1. Profitability
· Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam ukuran dan skala mencari keuntungan.
· Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas
· Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan hidup keuangan
2. Manage New Risk Exposure
· Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan lokal dan peraturan local
· Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih
· Perusahaan global berhadapan dengan banyak perspektif budaya
3. Branding
Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja yang berlebihan
4. Starting with insufficient funds
Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup
5. Keep In Interesting
· Design yang Statis akan mati
Web Site yang Dinamis dengan informasi database yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari customer
Model Bisnis E-Tailing
Model Bisnis E-Tailing
Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang dikemukanan oleh Calkins:
1. Chanel Support
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa pengecer yang menggunakan internet untuk mendukung distribusi yang ada. Contohnya : mirip toko kelontong.
2. Category Killer
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk kategori yang bersangkutan meskipun sebenarnya spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
3. Auctioner
Dikenal sebagai perusahaan yang melakukan transaksi lelang online. Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan, informasi rinci, dan harga
penawaran).
4. Vertical Portal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis ini dapat ditemukan di www.pikenet.com
Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang dikemukanan oleh Calkins:
1. Chanel Support
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa pengecer yang menggunakan internet untuk mendukung distribusi yang ada. Contohnya : mirip toko kelontong.
2. Category Killer
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk kategori yang bersangkutan meskipun sebenarnya spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
3. Auctioner
Dikenal sebagai perusahaan yang melakukan transaksi lelang online. Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan, informasi rinci, dan harga
penawaran).
4. Vertical Portal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis ini dapat ditemukan di www.pikenet.com
E-tailing
E-tailing
E-tailing merupakan kependekan dari electronic retailing, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat toko eceran. Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikan Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang diselengarakan secara on-line dengan internet E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli 1995, Amazon yang pertama kali didirikan dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko maya terbesar di dunia.
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
Ø Retailing di Indonesia
Berdasarkan survey IDC, pertumbuhan di Indonesia
• Tahun 1996- 1999 – Transaksi $20 Juta
• Tahun 2000 US$ 100 Juta
• Tahun 2001 US$ 200 Juta
• Tahun 2003 US$ 1,2 Miliyar
Ø Retailing Internasional
· Retail E-Commerce Amerika Serikat $ 56 milyar didalam 2003, bandingkan pada tahun 2002 hanya $ 44.3 milyar.
· Laporan penelitian yang dilansir dari eMarketer.com, perkiraan retail e-commerce, akan meningkat rata-rata 18.6% setiap tahun antara tahun 2005 sampai tahun 2009
E-tailing merupakan kependekan dari electronic retailing, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat toko eceran. Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikan Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang diselengarakan secara on-line dengan internet E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli 1995, Amazon yang pertama kali didirikan dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko maya terbesar di dunia.
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
Ø Retailing di Indonesia
Berdasarkan survey IDC, pertumbuhan di Indonesia
• Tahun 1996- 1999 – Transaksi $20 Juta
• Tahun 2000 US$ 100 Juta
• Tahun 2001 US$ 200 Juta
• Tahun 2003 US$ 1,2 Miliyar
Ø Retailing Internasional
· Retail E-Commerce Amerika Serikat $ 56 milyar didalam 2003, bandingkan pada tahun 2002 hanya $ 44.3 milyar.
· Laporan penelitian yang dilansir dari eMarketer.com, perkiraan retail e-commerce, akan meningkat rata-rata 18.6% setiap tahun antara tahun 2005 sampai tahun 2009
webvertising
Webvertising
Webvertising kependekan dari web-advertising, merupakan usaha mempromosikan usaha melalui internet. Metode – metode dalam webvertising antara lain adalah:
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
e. Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
f. pop-up windows
pop-up merupakan metode webvertising dengan menampilkan situs dalam bentuk mini kepada user
g. online survey/polling
fasilitas yang digunakan untuk mengukur intensitas public akan suatu produk.Webvertising
Webvertising kependekan dari web-advertising, merupakan usaha mempromosikan usaha melalui internet. Metode – metode dalam webvertising antara lain adalah:
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet. Ada 2 jenis banner :
Keyword Banner
Keyword Banner muncul ketika dilakukan query atas satu kata pembuka dari search engine.
Random Banner
Random banner muncul secara acak.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
e. Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
f. pop-up windows
pop-up merupakan metode webvertising dengan menampilkan situs dalam bentuk mini kepada user
g. online survey/polling
fasilitas yang digunakan untuk mengukur intensitas public akan suatu produk.
Webvertising kependekan dari web-advertising, merupakan usaha mempromosikan usaha melalui internet. Metode – metode dalam webvertising antara lain adalah:
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
e. Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
f. pop-up windows
pop-up merupakan metode webvertising dengan menampilkan situs dalam bentuk mini kepada user
g. online survey/polling
fasilitas yang digunakan untuk mengukur intensitas public akan suatu produk.Webvertising
Webvertising kependekan dari web-advertising, merupakan usaha mempromosikan usaha melalui internet. Metode – metode dalam webvertising antara lain adalah:
a. Banners.
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di Internet. Ada 2 jenis banner :
Keyword Banner
Keyword Banner muncul ketika dilakukan query atas satu kata pembuka dari search engine.
Random Banner
Random banner muncul secara acak.
b. Splash screen
Splash screen adalah halaman pertama dari sebuah website yang digunakan untuk menarik perhatian para pemakai internet untuk jangka pendek sebagai promosi atau wahana untuk memasuki homepage situs.
c. Spot leasing
Search engines biasanya menyediakan ruang (spot) dalam homepage-nya untuk disewakan kepada setiap pelaku bisnis yang berminat.
d. E-mail
Cara lain untuk beriklan di internet adalah membeli daftar alamat e-mail yang kemudian dijadikan sumber informasi untuk keperluan pengembangan database pelanggan.
e. Chatting room
Fasilitas chatting room merupakan ruang diskusi interaktif secara virtual antara sejumlah partisipan mengenai apa saja, termasuk promosi produk.
f. pop-up windows
pop-up merupakan metode webvertising dengan menampilkan situs dalam bentuk mini kepada user
g. online survey/polling
fasilitas yang digunakan untuk mengukur intensitas public akan suatu produk.
Langganan:
Postingan (Atom)